Sulitnya Membaca Kompas

Masa sih??masa baca Koran aja susah??..yeee!!! bukan kompas yang itu kale!!. Kompas dsini adalah makhluk yang tak bernyawa yang selalu dibawa oleh para petualang. Membaca kompas memang tidak semudah yang kita bayangkan walaupun menggunakan kompas sunto sekalipun, apalagi menggunakan kompas silva, Tapi kalau pakai kompas digital sih nggak susah, ibaratnya sambil tutup mata aja sudah bisa. bagaimana cara membidik dengan kompas dengan benar? Yokk ,,,kita baca – baca dulu,,,


Tapi sebelumnya, pentingnya bisa baca kompas apa sih?, ya sudah jelas untuk mengetahui arah utara,selatan,barat,dan timur, selain itu? Untuk mengetahui koordinat suatu benda yang ingin kita maksudkan. Seorang petualang harus bisa membaca kompas, karena ini adalah kemampuan vital. Kalo nggak bisabaca kompas bagaimana??repotnya apa? Ya bayangkan aja kalo kalian lagi kesasar, punya kompas tapi nggak bisa menggunakan, ya mungkin factor keberuntungan masih bisa menyelamatkan anda, tapi nggak selamanya dewi fortuna disarming anda. Kalo bisa menggunakan kompas, seenggaknya bisa meningkatkan presentase keselamatan anda. Trus kenapa dibilang susah? Sebagai contoh, coba bidik sebuah botol atau pohon yang berjarak kira – kira 50 m dan yakinkan bidikan anda tepat. Misalnya yang anda dapat adalah 130 derajat. Bayangkanlah,apabila selisih 1 derajat saja, berapa kira-kira jaraknya dengan benda tersebut? Dan itu hanya 50 m. bagaimana jika anda membidik dengan jarak 500-1000m,lalu ternyata selisihnya mencapai 3-5 derajat??wah..wah..wah.. anda bisa jadi orang yang paling malang nanti. Lalu, bagaimana cara supaya hasil bidikan kita tepat??

1. Hal yang terpenting adalah pastikan kompas yang kita gunakan berfungsi dengan baik dan sesuai dengan standar area.
2. Pastikan garis penunjuk arah utara dan penunjuk derajat sudah pada posisi yang seharusnya ( kompas silva saja, karena pada kompas sunto, kita tinggal bidik saja )
3. Berdirilah tegak mengahadap arah objek yang dituju, dan peganglah kompas anda dan pastikan kompas tersebut rata dan tidak miring.
4. Jauhkan aksesoris anda yang bersifat logam, Karena magnet di kompas akan bereaksi pada logam tersebut, dan pastikan anda tidak terlalu dekat dengan daerah yang daya mgnetnya besar,seperti dekat dengan BTS ( Base Tranceiver Station ), ruang mesin, dan lain lain.
5. Bila rambut anda panjang, ikatlah rambut anda agar tidak mengahalangi pandangan anda, begitu juga dengan keringat anda, sekalah terlebih dahulu.
6. Tenangkan diri anda, jagalah supaya tangan anda tidak bergetar.
7. Ulangi bidikan anda 3-5 kali untuk meyakinkan bidikan anda. jumlahkan hasil bidikan anda,dan dapatkan rata-ratanya. Bisa juga dengan recheck bidikan anda dengan rumus Back Azimuth = n-180 ( n adalah sudut bidikan anda ) bila “n” lebih dari 180 derajat dan n+180 bila “n” kurang dari 180 derajat. contoh, target di 70 derajat,maka posisi awal kita membidik adalah 70+180=250 derajat, lalu coba anda pindah posisi ke depan objek anda tadi dan bidik tempat awal anda membidik. Jika 250derajat tidak mengarah pada tempat anda berpijak tadi, maka anda telah salah membidik.
8. Bidiklah benda sejauh pandangan anda masih terlihat jelas dan jangan terlalu memaksakan untuk membidik objek yang terlalu jauh. Ingat,semakin jauh anda menembak,maka selisih jaraknya akan semakin besar juga bila bidikan anda tidak tepat.
9. Latihan yang rutin!!!
Sebenarnya tidak ada kesulitan yang berarti kalo kita sudah melakukan hal-hal diatas. Karena yang dibutuhkan hanyalah ketepatan. then,its time to do it. sekarang giliran kalian deh yang praktek. Buat teman – teman yang pengen nambain, silahkan aja. We share each other.okay!
Readmore,,,

Sungai Wain Protected Forest, Balikpapan

we know that kalimantan is the 3rd world's largest island covering the area 747,000 square kilometers. something unique, there is a rainforest that really close to Balikpapan city,east of kalimantan. if you like having adventure and studying bout the ecosystem, you will get it there. so, whats it? and how interesting is it?check it bellow.


Just up the main road from the bustle of Balikpapan is a hidden treasure,its just 15 kilometers. With total about 8783 hectare the Sungai Wain Protected Forest is untouched tropical forest, complete with sun bears, hornbills and giant long pythons, rhinoceros birds, and multi-biodiversity ecosystem that can be found in Balikpapan, East Kalimantan. Sungai Wain is protected rainforest. Sungai Wain is a treasure unique to Balikpapan. What other municipality can boast a pristine jungle right on its doorstep? At Sungai Wain, people can learn about the complex forest ecosystem by seeing it for themselves. Like a giant natural filter, it transforms the wind and rain into clean air and water. The reserve lies entirely within the borders of Balikpapan on Kalimantan's east coast, but it seldom appears on maps of the area. Even city residents know little about it.

Its history as a reserve reaches back to 1934, when the Sultan of Kutai declared it a closed forest. Over the years it escaped the fate of most of Kalimantan's coastal forest, which was converted to farmland or parceled up into logging concessions. Today Sungai Wain still boasts a vast array of native plants and animals that is better known among international researchers than local residents. In addition to being a source of water, Sungai Wain is a source of wisdom. From it people can learn not only abo Perhaps the most valuable treasure hidden among the trees is water. Both the Wain and the Bugis rivers lie almost entirely within the protected forest. Every day those two watersheds produce millions of liters of clean, fresh water. In an area chronically short of fresh water and where seawater often contaminates wells, such a resource is very valuable indeed. at the interconnected lives of the forest creatures, but also the many threads that link those lives to ours.

those all are just small part of Sungai Wain Protection Forest. You will know everything inside of it and see how amazing is it when you are right there. so,let's go to there and check it soon. We Should Be Proud That We Have This Great Resource.
Readmore,,,

Sejarah Pecinta Alam di Indonesia

Kalau kita putar mesin waktu kita, sebenarnya "orang orang PA" itu sudah ada sebelum Indonesia merdeka. Tahun 1912,di Nusantara sudah ada yang namanya De Nederlandsh Indische Vereneging Tot Natuur Rescherming. kita memang tidak atahu apa artinya, tapi yang jelas ada kata Natuur-nya tuh (hehehe!!!!). Hingga pada tahun 1937 terbentuklah Bescherming Afdeling Van’t Land Plantetuin. Inilah kegiatan kepencintaalaman mulai aktif.

Istilah pecinta alam sendiri di gagaskan oleh Soe Hok Gie pada suatu sore, 8 Nopember 1964, ketika mahasiswa FSUI sedang beristirahat setelah mengadakan kerjabakti di TMP Kalibata. Sebenarnya gagasan ini, seperti yang dikemukakan Sdr. Soe sendiri, diilhami oleh organisasi pencinta alam yang didirikan oleh beberapa orang mahasiswa FSUI pada tanggal 19 Agustus 1964 di Puncak gunung Pangrango. Organisasi yang bernama Ikatan Pencinta Alam Mandalawangi itu keanggotaannya tidak terbatas di kalangan mahasiswa saja. Semua yang berminat dapat menjadi anggota setelah melalui seleksi yang ketat. Sayangnya organisasi ini mati pada usianya yang kedua.


Setelah berbincang – bincang selama kurang lebih satu jam, semua yang hadir antara lain : Soe Hok Gie, Maulana, Koy Gandasuteja, Ratnaesih (kemudian menjadi Ny. Maulana), Edhi Wuryantoro, Asminur Sofyan Udin, D armatin Suryadi, Judi Hidayat Sutarnadi, Wahjono, Endang Puspita, Rahayu,Sutiarti (kemudian menjadi Ny. Judi Hidayat), setuju untuk membicarakan gagasan tadi pada keesokan harinya di FSUI.

Pertemuan kedua diadakan di Unit III bawah gedung FSUI Rawamangun, didepan ruang perpustakaan. Hadir pada saat itu semua yang sudah disebut ditambah Sdr. Herman O. Lantang yang pada saat itu menjabat sebagai Ketua Senat Mahasiswa FSUI. Pada saat itu Sdr. Udin mengusulkan nama organisasi yang akan lahir itu IMPALA, singkatan dari Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam.”Biar keren deh, namanya seperti OKB (Orang Kaya Baru, tetapi isinya gembel melulu),”ujarnya. Setelah pendapat ditampung, akhirnya diputuskan nama organisasi yang akan lahir itu IMPALA. Kemudian pembicaraan dilanjutkan dengan membahas kapan dan dimana IMPALA akan diresmikan.

Namun nama IMPALA diubah menjadi MAPALA PRAJNAPARAMITA yang diusulkan oleh Drs. Bambang Soemadio dan Drs. Moendardjito. samapi akhirnya diresmikannya organisasi ini pada tanggal 11 desember 1964 dengan peserta mencapai lebih dari 30 orang.

hingga memasuki era 70an, karena begitu banyaknya organisasi yang berbau kepencintaalaman di beberapa fakultas di UI, sehingga padaa akhirnya timbulah kesepakatan untuk menggabungkan semua organisasi itu dalam satu wadah, yaitu MAPALA UI.

hingga sekarang, sudah banyak organisasi Pencinta Alam yang terbentuk di wilayah kampus bahkan di tingkat sekolah menengah sekalipun.
Readmore,,,

STOP REKLAMASI

Reklamasi secara umum artinya adalah menciptakan daratan baru di daerah yang sebelumnya tergenang air. Reklamasi pantai merupakan salah satunya dan bahkan paling sering dilakukan. Contoh paling sederhana adalah pembuatan pelabuhan. Bahkan, sekarang sudah banyak pembangunan hotel, mall, apartment yang menimbun laut beberapa meter dari bibir pantai. Singapura juga terus menerus melakukan reklamasi untuk memperluas daratan mereka yang sangat sempit.

Memang banyak keuntungan yang bisa diambil. Bila kita sedang berada di kapal, kita bisa melihat gedung-gedung tinggi yang megah di pinggir pantai. Tapi seberapa besarpun keuntungan itu, yang menikmati hanyalah segelintir orang saja. Kita tidak sadar bahwa air laut semakin tinggi. Efek global warming memang bisa dijadikan alasan. Tapi reklamasi juga sangat membantu kenaikan air laut. Bayangkan saja sebuah ember di isi tanah yang dibentuk kerucut seperti tumpeng, lalu kita isi dengan air,tetapi tidak menutupi semua bagian tanahnya, lalu ambilah bagian pucuk tanah tercebut dan buang ke bagian air tadi sambil diperhatikan ketinggian airnya. Itu adalah contoh sederhana dari efek reklamasi. Pembangunan "katanya" sudah memperhatikan AMDAL. Tapi apa kenyataannya? Air laut tercemar limbah pembangunan dan jelas merusak ekosistem laut. Belum lagi pengerukan tanah dari pegunungan untuk penimbunan. Bahkan fenomena yang perlu di waspadai, sebagai contoh, pembakaran rumah-rumah nelayan secara sengaja untuk di bangun gedung-gedung indah nantinya seperti yang terjadi di Balikpapan di era 90-an.

Masalah hanyalah sekadar wacana. Kenyataannya reklamasi masih terus dilakukan di bangsa ini. Entah apa yang ada dalam benak orang yang melakukannya. Mungkin kesusahan hanyalah milik orang miskin yang ada dalam pikiran mereka. Apakah mereka memikirkan bagaimana nantinya nasib penduduk yang tinggal dipesisir pantai 20-30 tahun kedepan?. Ingatlah para penguasa rakus, Alam yang menyediakan, Alam juga yang akan mengambil.
STOP REKLAMASI UNTUK KEPENTINGAN ANAK CUCU KITA NANTI !! Readmore,,,

Avignam Jagat samagram

Apa itu Avignam Jagat Samagram?? Mungkin banyak anggota Pecinta Alam yang tidak tahu maknanya,khususnya bagi orang awam. Avignam Jagat Samagram diambil dari bahasa sansekerta yang artinya "Damailah bumiku dan seisinya",ada juga yang mengatakan "Semoga selamatlah alam semesta". Apapun pengertiannya, disini kita bisa mengambil makna bahwa kita harus menjaga dan melestarikan alam beserta isinya. Slogan ini banyak dipakai oleh komunitas pecinta alam dan badan SAR nasional tentunya.

Kita semua sebagai warga Indonesia tahu bahwa negeri kita sangat kaya akan kekayaan alam yang terbentang hampir dari seperempat panjang garis khatulistiwa. Hutan yang hijau dan lautan biru yang luas inilah menarik perhatian para penjajah datang ke nusantara. Namun, kenyataan yang bisa kita lihat sekarang, eksploitasi telah menguasai dan merusak anugerah terindah tersebut. Setiap tahun luas hutan berkurang berhektar-hektar jumlahnya, laut makin tercemar oleh berbagai macam limbah. Ironisnya usaha untuk menjaga dan melestarikan kembali berbanding sangat jauh dengan eksploitasi yang telah dilakukan.

Ada sebab, pasti ada akibat. Inilah fenomena yang kita lihat sekarang. Bencana banjir dan tanah longsor yang tiada henti menyerang negeri kita dan menyisakan duka bagi sebagian orang. Untuk itu, Avignam Jagat Samagram bukanlah untuk beberapa komunitas atau segelintir orang saja. Tapi, tanamkanlah pada diri kita masing-masing. Lestari !!!.
Readmore,,,

Get it

Greenpeace Brighter Planet's 350 Challenge
Reviewmu.com